DEFINISI MORAL, ETIKA DAN HUKUM
Moral adalah tradisi kepercayaan
mengenai perilaku yang benar dan yang salah. Meskipun masyarakat di
sekeliling dunia tidak semua mengikuti seperangkat moral yang sama,
namun terdapat kesamaan di antara semuanya yaitu melakukan apa yang
secara moral benar.
Etika berasal dari bahasa Yunani ”Ethos” yang
berarti karakter. Secara umum etika adalah sekumpulan kepercayaan,
standar, atau teladan yang mengarahkan yang merasuk pada ke dalam
seseorang atau masyarakat. Etika bisa bervariasi dari suatu komunitas
dengan yang lain.
Hukum adalah peraturan perilaku format yang
ditetapkan oleh otoritas yang berwenang. Selama sekitar 10 tahun pertama
penggunaan komputer di bidang bisnis dan pemerintahan, tidak terdapat
hukum yang berkaitan dengan penggunaan komputer. Hal tersebut
dikarenakan pada saat itu komputer merupakan inovasi baru dan sistem
hukum membutuhkan waktu untuk mengejarnya
PERLUNYA BUDAYA ETIKA
Hubungan antara CIO
(Chief Information Officer) dengan perusahaan merupakan dasar budaya
etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis
dalam semua tindakan dan kata-katanya. Karena penerapan etika teknologi
informasi dalam perusahaan harus dimulai dari dukungan pihak top
management terutama pada CIO. Dalam hal ini Manajemen puncak harus mampu
memimpin dengan memberi contoh yang baik. Perilaku ini adalah budaya
etika.
Kekuatan yang dimiliki CIO dalam menerapkan etika IT pada
perusahaan akan memberikan dampak positif bagi perusahaan tersebut.
Etika tersebut akan mengantarkan keberhasilan perusahaan dalam proses
pengambilan keputusan. Oleh karena itu, tugas manajemen puncak adalah
memastikan bahwa konsep etikanya menyebar diseluruh organisasi, melalui
semua tingkatan dan menyentuh semua pegawai.
PENERAPAN BUDAYA ETIKA
Salah satu tugas dari manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep
etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan
bisa menyentuh semua pegawai. Hal tersebut dapat dicapai melalui metode
tiga lapis yaitu :
a) Menetapkan paham perusahaan;
Merupakan
pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai etis yang ditegakkan perusahaan
yang diinformasikan kepada orang-orang dan organisasi baik di luar
maupun di dalam perusahaan.
b) Menetapkan program etika;
Suatu
sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk
mengarahkan pegawai dalam melaksanakan lapis pertama. Misalnya
mengadakan pertemuan untuk orientasi bagi pegawai baru dan audit etika.
c) Menetapkan kode etik perusahaan;
Setiap perusahaan memiliki kode etik masing-masing dan terkadang kode
etik tersebut diadaptasi dari kode etik industri tertentu.
IMPLIKASI MORAL, ETIKA, DAN HUKUM DALAM IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI
Etika komputer terdiri dari dua aktivitas implikasi utama, dan orang
yang paling bertanggung jawab dalam mengimplementasikan program-program
etika tersebut adalah CIO (Chief Information Officer) . CIO harus :
1. CIO harus waspada dan sadar bagaimana pengaruh komputer terhadap
masyarakat. Karena TIK memiliki dampak positif dan negatif. Dampak
positifnya adalah TIK sangat membantu para pengguna untuk dapat
mengetahui informasi yang mereka butuhkan. Dampak negatifnya adalah TIK
sangat mempengaruhi semua masyarakat mengenai internet melalui
situs-situs contohnya facebook. Rata-rata semua masyarakat sekarang ini
sudah mengenal situs pertemanan itu. Banyak para pekerja menggunakan
facebook pada saat jam kantor, tidak hanya para pekerja, bagi kalangan
pelajar banyak menggunakan facebook pada saat jam pelajaran sedang
berlangsung.
2. CIO harus berbuat sesuatu dengan menformulasikan
kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut secara
tepat. TIK harus digunakan secara tepat dan benar, bukan disalahgunakan.
Contoh : seperti kasus Ibu Prita. Dia sudah menjelek-jelekkan salah
satu rumah sakit yang ada di Indonesia melalui situs internet. Walaupun
itu fakta, namun rumah sakit tidak mau namanya dicemarkan melalui
internet, bahkan rumah sakit tersebut melaporkan kepada polisi atas
pencemaran nama baiknya. Dan akhirnya Ibu Prita harus masuk ke dalam sel
penjara.
IMPLIKASI ETIKA KOMPUTER
Etika komputer adalah
analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer, serta
formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut
secara etis. Dalam isu-isu pokok etika komputer, ada beberapa isu yang
yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
• Kejahatan komputer (Computer crime), yaitu kejahatan yang dilakukan dengan komputer sebagai basis teknologinya.
• E-Commerce yaitu Otomatisasi bisnis dengan internet dan layanannya,
mengubah bisnis proses yang telah ada dari transaksi konvensional kepada
yang berbasis teknologi, melahirkan implikasi negative; bermacam
kejahatan, penipuan, kerugian.
• Cyber Ethics, yaitu Implikasi dari
INTERNET ( Interconnection Networking ), memungkinkan pengguna IT
semakin meluas, tak terpetakan, tak teridentifikasi.
• Tanggung
Jawab Profesi, yaitu Sebagai bentuk tanggung jawab moral, perlu
diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling menghormati. Misalnya
IPKIN ( Ikatan Profesi Komputer & Informatika-1974 )
•
Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), yaitu Masalah
pengakuan hak atas kekayaan intelektual. Pembajakan, cracking, illegal
software dan sebagainya. Menurut James H. Moor, alasan pentingnya etika
komputer ada 3, yaitu :
1. Kelenturan Logika (Logical Malleability)
Kelenturan logika oleh Moor adalah kita mampu memprogram komputer untuk
melakukan apapun yang kita inginkan. Komputer bekerja akurat seperti
yang diinstruksikan programernya. Masyarakat tidak perlu khawatir
terhadap teknologi komputer karena apabila komputer digunakan untuk
aktivitas yang tidak etis, maka orang yang berada di belakang komputer
yang harus dipersalahkan.
2. Faktor Transformasi
Alasan etika
komputer menjadi demikian penting karena terbukti bahwa penggunaan
komputer telah mengubah secara drastis cara-cara kita dalam melakukan
sesuatu. Inilah yang dimaksud faktor transformasi. Kita bisa melihat
jelas transformasi yang terjadi dalam cara melakukan tugas-tugas
perusahaan. Contohnya : surat elektronik (E-mail). E-mail sangat
membantu mengirim data-data atau tugas-tugas kepada orang yang akan kita
tuju tanpa harus mendatangi orang tersebut. Dengan adanya E-mail
masyarakat jadi lebih mudah dan tidak perlu lagi mengirim melalui kantor
pos.
3. Faktor Tidak Terlihat (Invisibility Factor) / Faktor Tak Kasat Mata
Alasan ketiga perlunya etika komputer karena umumnya masyarakat
menganggap komputer sebagai “kotak hitam” karena semua operasi internal
komputer tidak dapat dilihat secara langsung. Tersembunyinya operasi
internal komputer membuka peluang untuk membuat program secara sembunyi,
membuat kalkulasi kompleks diam-diam, bahkan penyalahgunaan dan
pengrusakan tidak terlihat.
IMPLIKASI ETIKA BERINTERNET
Aplikasi etis komunikasi virtual banyak menggunakan beberapa pedoman
etika dalam penggunannya, namun etika yang paling populer digunakan
adalah etika keluaran Florida University Amerika (FAU) dan seorang
netters Verginia Shea. Pada versi FAU beberapa etika yang dikemukakan
adalah sebagai berikut :
1. Internet tidak digunakan sebagai sarana
kejahatan bagi orang lain, artinya pemanfaatan internet semestinya tidak
untuk merugikan orang lain baik secara materiil maupun moril.
2.
Internet tidak digunakan sebagai sarana mengganggu kinerja orang lain
yang bekerja menggunakan komputer. Contoh riil adalah penyebaran virus
melalui internet.
3. Internet tidak digunakan sebagai sarana menyerobot atau mencuri file orang lain.
4. Internet tidak digunakan untuk mencuri, contoh pengacakan kartu kredit dan pembobolan kartu kredit.
5. Internet tidak digunakan sebagai sarana kesaksian palsu.
6. Internet tidak digunakan untuk mengcopy software tanpa adanya pembayaran.
7. Internet tidak digunakan sebagai sarana mengambil sumber-sumber
penting tanpa adanya ijin atau mengikuti aturan yang berlaku.
8. Internet tidak digunakan untuk mengakui hak intelektual orang lain.
9. Bertanggung jawab terhadap isi pesan yang disampaikan.
HAK ATAS KOMPUTER
Berikut ini hak sosial dan komputer menurut Deborah Johnson:
1. Hak atas akses komputer;
Yaitu setiap orang berhak untuk mengoperasikan komputer dengan tidak
harus memilikinya. Sebagai contoh belajar tentang komputer dengan
memanfaatkan software yang ada;
2. Hak atas keahlian komputer;
Pada awal komputer dibuat, terdapat kekhawatiran yang luas terhadap
masyarakat akan terjadinya pengangguran karena beberapa peran digantikan
oleh komputer. Tetapi pada kenyataannya dengan keahlian di bidang
komputer dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih banyak;
3. Hak atas spesialis komputer;
Pemakai komputer tidak semua menguasai akan ilmu yang terdapat pada
komputer yang begitu banyak dan luas. Untuk bidang tertentu diperlukan
spesialis bidang komputer, seperti kita membutuhkan dokter atau
pengacara;
4. Hak atas pengambilan keputusan komputer;
Meskipun
masyarakat tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai
bagaimana komputer diterapkan, namun masyarakat memiliki hak tersebut.
HAK ATAS INFORMASI
Berikut ini hak setiap orang atas informasi menurut Richard O. Masson):
1. Hak atas privasi;
Sebuah informasi yang sifatnya pribadi baik secara individu maupun
dalam suatu organisasi mendapatkan perlindungan atas hukum tentang
kerahasiaannya.
2. Hak atas Akurasi;
Komputer dipercaya dapat
mencapai tingkat akurasi yang tidak bisa dicapai oleh sistem
nonkomputer, potensi ini selalu ada meskipun tidak selalu tercapai.
3. Hak atas kepemilikan;
Ini berhubungan dengan hak milik intelektual, umumnya dalam bentuk
program-program komputer yang dengan mudahnya dilakukan penggandaan atau
disalin secara ilegal. Ini bisa dituntut di pengadilan.
4. Hak atas akses;
Informasi memiliki nilai, dimana setiap kali kita akan mengaksesnya
harus melakukan account atau izin pada pihak yang memiliki informasi
tersebut. Sebagai contoh kita dapat membaca data-data penelitian atau
buku-buku online di internet yang diharuskan membayar untuk dapat
mengaksesnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar